Hi, November..
Di tengah malam yg rinai, merangkai aksara adalah menjadi kegiatan yg manis. Tidak percaya? Cobalah.. Atau setidaknya, turut membaca sajak ini bersamaku saja. Tapi sebelumnya, aku ingin bercerita. Sore tadi, aku mulai memperhatikan langit sambil terus berandai-andai. Sudah lama dia tidak dijenguk oleh geng warna yg selalu mendapat pujian itu, Sapaan akrabnya Pelangi. Ia adalah rupa yg dapat dinikmati oleh siapapun tanpa batas usia. Ah kenapa jadi panjang lebar. Sudah ya, ku mulai saja kalau begitu..
Di tengah malam yg rinai, merangkai aksara adalah menjadi kegiatan yg manis. Tidak percaya? Cobalah.. Atau setidaknya, turut membaca sajak ini bersamaku saja. Tapi sebelumnya, aku ingin bercerita. Sore tadi, aku mulai memperhatikan langit sambil terus berandai-andai. Sudah lama dia tidak dijenguk oleh geng warna yg selalu mendapat pujian itu, Sapaan akrabnya Pelangi. Ia adalah rupa yg dapat dinikmati oleh siapapun tanpa batas usia. Ah kenapa jadi panjang lebar. Sudah ya, ku mulai saja kalau begitu..
Datang~Pergi
Senja tidak menyapaku lagi,
Mungkin dia kesal setiap petang ku tunggu.
Aku tau bebannya sangat berat
Untuk selalu bisa menciptakan
Rona jingga yg anggun demi penikmatnya.
Yg ku temui sore ini
adalah pekatnya mendung
Bersama titikan hujan yg sendu
Seakan memberitakan kehilangan.
Aku terdiam,
Menyuguhkan wajahku pada langit
Mencari jawaban atas segala kepergian.
Lama..
Setelah reda, elok pelangi ku dapati
Mungkin ingin mengabarkan
Bahwa tak hanya hitam,
Masih ada banyak warna yg lantas datang.

Love the words so badly😍😍
BalasHapusMakasih banyak kak Mitha 💛
HapusBagusss.... lebih semangat lagi Diahh
BalasHapusMakasih kak🙏
HapusBeh jadi puitis gini
BalasHapusHahaha, ikut?
Hapus