Langsung ke konten utama
Padang, 03 of Mei '19

Hari ini, ada satu nama yg sedang merayakan hari kelahiran. Jadi, aku mau  ngucapin selamat berkurang satu dari sisa usiamu sekarang. Be happy! may all ur dreams come true. 

Incidentally, I trying to carve out poems. Im not too good 'bout that, n that's not good indeed hehe..  no title, 

🌻
Kamu,
Pada cakrawala yg mulai menjingga
Aku ingin menyimpannya dalam putaran waktu
Yg enggan melupa
Misalnya dengan Mengambil potretmu pada latar jingganya, 

Aku suka biru
Dia tenang dan terasa teduh
Sama sepertimu.
Aku suka merah jambu
Dia warna yg manis
Juga sama sepertimu

Aku tak ingin menuntut banyak hal 
Hanya saja meminta untuk tetap tinggal 
Walau langit tak lagi memiliki terang

Ketukkan jariku mulai berdenyut
Mencemaskan sebuah penolakan 
Latar musik yg sedang bergema
Mengiringi gemetar lututku
Yg tak pandai menopang gugup

Aku diam
Mulai lelah berbicara
Padahal hanya sepatah kata yg baru terucap
Tertawa kecil dalam hati
Apakah kami sedang saling berbicara 
Lewat mata?
Di depanku kini
Kulihat matanya yg sedang menatap
Diikuti mataku yg mulai 
Menerjemahkan setiap bahasanya.

Riuh hujan di atap gedung 
Ramai-ramai bersorak
Kita bersandar pada dinding 
Menunggu reda yg tak diharapkan 
Ternyata, sesingkat itu perkenalan...


To be honest, Im shy! LOL😌😆

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Sebuah Rasa

Tidak akan pernah habis rasanya untuk menulis tentang suatu rasa yang saya persembahkan untuk kamu. Saya barusan mendengar pembahasan tentang awal mula rasa itu hadir. Ada orang yang mengatakan kepada saya bahwa untuk memiliki rasa kepada seseorang hanya membutuhkan waktu 3 hari saja. Ya, saya setuju akan teori itu. taukah kamu? bahkan hanya dengan waktu satu hari saja kamu mampu membuat saya meyakinkan diri bahwa saya sudah jatuh hati kepada kamu. Tidak peduli tentang apa yang kamu rasa, tidak peduli apakah kamu juga punya perasaan yang sama kepada saya. Karena bagi saya, Allah lebih adil untuk melanjutkan bagaimana perasaan saya akan berakhir. Walaupun saya merasa hanya seperti ujung jari kelingking kamu saja bila dibandingkan dengan hal-hal mengagumkan yang kamu punya. Sudah berkali-kali saya ingatkan kepada hati saya bahwa akan lebih baik bila saya segera menghilangkan rasa ini, tapi ternyata hati saya tetap berkeras untuk bertahan. Pernah suatu kali kamu membuka percakapan dengan ...

~

🍂U S A N G 🍂 Nampaknya aku perlu berterimakasih padamu yg telah memberiku banyak pelajaran. Tentang betapa lelahnya seseorang yg harus terus menunggu tanpa ada kepastian, tentang kejenuhan atas kabar yg tak kunjung didapatkan, tentang bosan karena terus menerus mengejar, tentang hubungan yg tidak bisa membuatmu percaya diri harus melakukan apa ketika sedang mengalami cemburu yg membingungkan, dan tentang banyak hal lainnya yg terus membuatmu yakin bahwa pergi adalah sebuah kebenaran.  Sekarang aku sudah cukup paham bahwa menggandeng pilihan lain juga sebuah tindakan yg sangat bijak darimu. Aku paham. Cukup paham, bahkan amat sangat paham.   Tak apa, bukankah memang setiap insan merindukan kebahagiaan? Lekas berlari menuju sebuah nyaman yg kau anggap sebagai muara bahagiamu.  Aku hanya perlu menyampaikan, bahwa yg kuucapkan kala itu anggap saja suatu kebohongan ;  tentang mencintaimu.  Maka akan ku anggap semua pengakuan mu dulu juga sebuah ke...

November..

Hi, November.. Di tengah malam yg rinai, merangkai aksara adalah menjadi kegiatan yg manis. Tidak percaya? Cobalah.. Atau setidaknya, turut membaca sajak ini bersamaku saja. Tapi sebelumnya, aku ingin bercerita. Sore tadi, aku mulai memperhatikan langit sambil terus berandai-andai. Sudah lama dia tidak dijenguk oleh geng warna yg selalu mendapat pujian itu, Sapaan akrabnya Pelangi. Ia adalah rupa yg dapat dinikmati oleh siapapun tanpa batas usia. Ah kenapa jadi panjang lebar. Sudah ya, ku mulai saja kalau begitu.. Datang~Pergi Senja tidak menyapaku lagi, Mungkin dia kesal setiap petang ku tunggu. Aku tau bebannya sangat berat Untuk selalu bisa menciptakan Rona jingga yg anggun demi penikmatnya. Yg ku temui sore ini  adalah pekatnya mendung Bersama titikan hujan yg sendu Seakan memberitakan kehilangan. Aku terdiam, Menyuguhkan wajahku pada langit Mencari jawaban atas segala kepergian. Lama.. Setelah reda, elok pelangi ku dapati Mungkin ingi...